THE 2K17!!!
This is my first post in this New Year, 2017. Today, January
1, 2017, is the first day 2017. The first day from 365 days in a year. Sooo~
let’s begin!
*nulis ini bukan buat pamer kalo gue bikin resolusi, tapi
lebih ke reminder diri sendiri. Gue bukan orang yang bakal mengingat New Year
eve dan ini adalah hal bisa gue lakuin untuk diri sendiri*
Tahun baru pasti banyak banget harapan dan segala macam
to-do-list yang harus dilakukin tahun ini. Termasuk gue yang notabenenya
ogah-ogahan doa keluarga bareng sebelum malem taun baru tp kenyataannya
uda doa sendiri pas 31 subuh. Dahhh~
bukan orang yang religiud atau gimana. Cuman rada gak demen sama doa yang
berkepanjangan. Ya masa iya doa dari jam 10 sam jam 11. Gue udah gak betah
duluan. So, pas 31 malem itu gue berasa kaya orang bego yang ngomong dikamar
sendirian pas tengah malem pake bahasa inggris.
Jadi kenginan gue untuk tahun yang baru ini, yang bakal
bikin salah nulis tahun karena kebiasaan nulis 2016 selama setahun, adalah
skripsi gue lancar jaya bagaikan jalan tol yang gak pake macet dan bayar tol,
lulus sesuai dengan waktunya, dan dapet kerjaan secepatnya entah sebelum lulus
atau setelah lulus. Dan gue sadar dengan konsekuensinya. Gue harus mati-matian
berubah, berubah demi gue yang lebih baik untuk diri gue sendiri maupun orang
lain. Banyak yang udah gue hadapin selama 2016 kmaren dan gue pengin semua yang
gue dapet selama setahun kmaren bakalan berguna, entah cepat atau lambat, dari
yang gak penting sampe yang paling gak penting. Banyak yang gue pikirin
semalam. Gue mikir kok gue males banget ya jadi orang, gak pernah berusaha
sekeras yang lain, ya intinya yang gue lakuin itu ya gak maksimal buat diri
sendiri, tapi ya entah kalo emang maksimalnya gue segitu. Ujung-ujungnya selalu
merasa kurang maksimal setelah semuanya berlalu. Harus berjuang demi skripsi
yang lebih terlihat seperti skripsi dari sekedar paper ujian akhir. Harus
nge-set banyak target untuk tahun ini biar kenyataan lulusnya pas. Harus
sering-sering cek lowongan kerja, tanya kanan-kiri dan sebagainya.
Jangka setahun ini: SKRIPSI, LULUS, dan KERJA!!!!
Another thing, gue juga bakal ‘mencurahkan perasaan’ gue
yang campur aduk karena bakal ditinggal grup paporit buat enlistment.
So thankful that I knew them from 8 years ago. It’s been a
long time since I adore them, love them and sometimes crazy over them.
Everything that I’ve been through the whole 3 years of my high school lyfe is
nothing thanks to the early 30 y.o idol group from South Korea called BIGBANG. Last
year, which is yesterday, they celebrated their 10th anniversary.
Buat gue, waktu jadi sedikit berharga ketika menengok seberapa lama gue
tergila-gila sama mereka. Jujur aja sih, gue banyak belajar dari mereka. Sukses
itu butuh kerja keras dan butuh waktu untuk bisa dapetin semua impian yang
pernah di rangkai. It will be gone in a second if no one try to maintain the
success. Percaya pada diri sendiri bahwa semua itu bisa dilakuin dengan mudah,
kerja keras, punya tekad yang kuat dan mental sekuat baja. Iya, gue pasti liat
mereka dari tampang tapi 8 tahun lalu mereka tak setampan sekarang. Gue jatuh
cinta dengan musik mereka yang beda dari musik apapun yang pernah gue denger
ketika umur gue masih 13 tahun. Pernah jaman mereka di nominasiin di EMA, gue
bangun jam 4 pagi demi nonton mereka nerima penghargaan hasil dari nge-vote
tiap hari dengan berbagai macam akun bodong. Pernah juga nangsi gulung-gulung
semalaman gak berhenti karena gak diijinin nonton konser mereka karena gue
masih anak-anak karena gak punya KTP. Gue support mereka dengan cara gue.
Seorang anak yang baru gede, peralihan dari anak-anak ke remaja, yang asli
Indonesia dan belum punya uang jajan yang gede dan masih minta ke ortu dan puji
Tuhan selalu diturutin walau kadang harus pake nangis atau dimarahin dulu. Pahit
sih tapi dari situ gue berjuang dan menciptakan mimpi-mimpi buat gue sendiri
yang selalu gue pikirin setiap hari. Gue janji buat diri sendiri bahwa gue
harus ada di Seoul ketika mereka berlima lengkap setelah enlistment. Gue harus
udah sukses ketika mereka balik. HARUS. Dan tentunya gue berharap mereka bakal
tetep berlima sampai kapan pun or it will break my heart.
Thanks to them I chose English Letters as my major in
undergraduate school. Even it’s never easy for me but I think I made the right
decision. Gue berjuang demi diri sendiri, gak ikut-ikutan temen yang masuk PTN
dengan jurusan menarik walau sebenernya gue pingin jadi dokter hewan. I never
regret anything. I never see something as misfortune or unlucky. Everything
happen for a reason. Am start being greedy as the time make me older. I chose
my major because I want to be a fashion magazine editor. I know it sounds
impossible but I know it’s my passion. I know I will be there someday, when the
time is right.
Comments
Post a Comment